21.10.08

Warga Amerika Studi ke Indramayu

Warga Amerika Studi ke Indramayu
Wong Dermayu Asli, CIMANUK – Bupati Indramayu H Irianto (Yance) sepertinya geram dengan praktik trafiking (perdagangan anak) yang sampai saat ini masih saja terjadi.

Padahal pemkab setempat telah melakukan banyak langkah, termasuk dengan menerbitkan Peraturan Daerah Anti Trafiking, serta membentuk satgas untuk menangani masalah tersebut. Bupati mengatakan, salah satu hal yang harus dilakukan adalah memberikan hukuman seberat-beratnya bagi para pelaku trafiking agar mereka jera.

Pelaku trafiking harus dihukum seberat-beratnya, karena mereka telah membuat rakyat menderita,” tandas Bupati Yance, saat menerima kunjungan warga Amerika Serikat di pendopo, Selasa (14/10).

Tiga orang warga Amerika Serikat dari Officer Senior Pelaporan dan Kebijakan Tentang Trafiking, Departement State USA yang melakukan kunjungan ke Indramayu adalah Mark Taylor, Stenly Arsha, dan Claudia Morris, didampingi Ana Puspita.

Mark Taylor menjelaskan, kedatangan mereka adalah untuk mengetahui sejauh mana praktik trafiking di Indonesia khususnya Indramayu, serta bagaimana upaya yang telah dilakukan untuk mencegahnya. “Trafiking itu terjadi di hampir semua negara di dunia.

Di Amerika saja sedikitnya sudah menerima 17.000 korban trafiking dari luar negeri,” ungkap Taylor, yang sudah fasih berbahasa Indonesia.

Di pendopo, mereka juga sempat melakukan dialog langsung dengan Bupati Yance serta sejumlah pejabat terkait. Tampak hadir pula Satgas Trafiking yang beranggotakan elemen dari Dinas Sosial dan Tenaga Kerja, unsur kepolisian, kejaksaan serta dinas dan instansi terkait lainnya.

Dari pendopo mereka langsung melakukan kunjungan ke sejumlah tempat penanganan korban trafiking, seperti di Pesantren Sakinah Tugu.
(oet/Radarcirebon) sumber: denpatrol.com

1 komentar:

Wicaksono mengatakan...

bagamana seandainya para pelaku punya anak dan anak dia sendiri jadi korban trafficking...???
pasti dia juga akan marah.. iyakan